Minggu, 01 Februari 2015

hoMYNGGU: Coba Mesin Cuci Koin


Saya sebenarnya punya mesin cuci di rumah sehingga tidak pernah menggunakan jasa laundry. Namun ketika dua tahun lalu muncul jasa mesin cuci koin pertama di Kalibata City, saya pe
saat ditolak laundry koin 

nasaran banget. Soalnya selalu teringat adegan Mr. Bean saat di laundry koin, bahkan kap lampu saja masuk mesin cuci. Sayangnya ketika saya membawa segambreng boneka anak-anak ke sana, saya ditolak. Padahal bawanya usaha banget, laundry koin itu berada di tower Sakura, saya di Borneo, jadi ujung ke ujung. Mereka takut mesin cucinya yang begitu buka langsung ada segambreng akan rusak. Lha ... apakah adegan mr. Bean mencuci teddy bearnya adalah fiksi? Masih ga rela ditolak hihihiy ...

Dengan hati sedih, saya pun berlalu. Mencoba menghapus keinginan ke laundry koin itu. Eh, ternyata si laundry koin di tower Sakura itu buka cabang di tower Akasia. Sebelahan dong. Walau unit mesin cucinya ga sebanyak di tower Sakura, mungkin hanya 8. Ah, tapi pasti boneka ga dibolehin. Tak sudi. Mau iseng bawa baju sendiri kok ya males ya, mungkin karena baju kotor saya umumnya sudah basah karena yah kelakukan anak-anak saat mandi. Nanti jadi berat ditimbangnya.
Eh ternyata ada yang buka lagi di tower Gaharu jelangakhir tahun lalu. Kali ini lain merek, dan begitu buka ada 40 unit mesin cuci (karena itu mesin cuci dan pengering, mungkin lebih tepatnya ada 20 pasang unit). Nah, saya jadi penasaran banget. Apalagi di brosurnya tertulis bisa untuk mencuci boneka. Yes!
Rupanya saya baru ke sana untuk mencuci bedcover dan sprei plus gorden. Yah, melanjutkan aksi nesting si bumil. Ceritanya si bedcover mau saya taruh di lemari tapi ga ada plastik yang bagus, jadi deh ke laundry itu biar dapat plastik yang ketat itu. Kalau mau cuci di rumah entah kapan keringnya, lagi hujan terus. Sesampainya di sana, rupanya bedcover tidak boleh digabung pencuciannya. Mungkin karena berat ya? Gorden dan sprei (yang kebetulan bau pesing) digabung sama pakaian. Tapi saya ga bawa pakaian, jadi ya suds, bed cover saja.
Pertama-tama, bedcover yang hendak dicuci ditaruh di keranjang hijau. Ditimbang. Lalu bayar Rp35000,-. Ada pilihan drop off (mulai rp25000,-) dan self service (mulai dari R20000). Harga yang saya bayar adalah harga satu bedcover. Ada juga jasa setrikanya, kalau yang bawa pakaian bersih sendiri harga mulai Rp5000,- sedangkan yang drop off harga mulai Rp3000,-.
Bedanya dengan di luar negeri mungkin karena belum terbiasa, pelanggan self service ga benar-benar self service karena sabun dan pewangi plus koinnya dipegang sama kasirnya. Jadi rada kasihan sama kasirnya karena dia harus meladeni yang nimbang dan bayar, plus masukin sabun cs ke mesin bagi mereka yang sudah bayar.
Bedcover masuk. Sabun dan pewangi sudah dituang. Koin keriting sudah masuk. Pencet-pencet, ya 40 menit kemudian baru datang lagi. Saya sih sambil bawa anak-anak main pagi itu. Oh iya jasa laundry koin ini termasuk paling pagi bukanya (penting, soalnya di luar negeri banyak yang 24 jam). Sudah 40 menit, saya balik lagi ke TKP. Orang semakin ramai. Ada sih tempat duduk di sana dan free coffee bagi yang selfservice, tapi berhubung ramai bingit, ya saya lebih pilih menyingkir. Padahal anak-anak seneng banget lihat baju mutar-mutar alias noraknyaaaa ....
Sekarang waktunya memindahkan bedcover ke mesin pengering. Lagi-lagi panggil mba kasirnya untuk koinnya. Masukkan koin, pencet-pencet tombol, yak another 40 minutes.  Ya suds, pulang dulu. Empat puluh menit kemudian saya balik lagi, kata mba kasirnya kudu dibalik sebelum dikeringin lagi selama 30 menit. Hiya loh, bolak balik. Sayanya yang bolak balik. Pernyataan kudu dibalik itu yang bikin saya ngeh kenapa ada bapak-bapak yang menaruh pakaiannya apik banget ke mesin cuic. Layer per layer gitu. Ga kaya saya, brutal. Hehehe iya, banyak bapak-bapak di situ. Kayanya nyuci baju di tempat beginian bikin mereka semangat hahaha ....  

Akhirnya bedcover saya kering, wangi, dan panas. Well, ga sepenuhnya kering, karena ya mungkin karena sikap brutal memasukkan pakaian ke dalam mesin hehehe .... Masuk plastik yang saya incar dan berjalan pulang.
Kayanya kegiatan ini cocok bagi mereka yang tinggal di unit tapi banyak kegiatan di luar unit. Misal menunggu anak selesai sekolah atau sambil ditinggal belanja. Yah, lumayanlah buat masa-masa darurat baru melahirkan nanti. Si ayah bisa disuruh cuci baju, pasti dia lebih mau ketimbang disuruh nyuci di rumah :P

3 komentar:

  1. Terima kasih atas penjelasannya. Apakah anda pernah dengar jasa Laundry Premium Medan yang melayani jasa laundry bedcover yang bau dan kotor ? saya sedang mencari dan menemukan website anda

    BalasHapus
  2. numpang share kak... mau buat mesin laundry ? YUK kupas habis rahasia pembuatan mesin laundry koin dan mesin laundry hotel, rumahsakit, industri agribusiness. Sangat bermanfaat untuk memulai membuat mesin laundry sesuai kebutuhan baik pakaian, makanan, buah buahan dan hasil agribusiness dengan harga terjangkau. Disertai video dan gambar tahap pembuatan dari mekanik elektrik dan kontrol instrumen.

    BalasHapus
  3. terimakasih Kak atas info menariknya seputar usaha laundry, cukup membantu...
    Aplikasi Kasir Laundry Android Gratis

    BalasHapus