Jumat, 06 Februari 2015

JJS: 5 Area Bermain Favorit di Mal


Hujan-hujan begini kalau mau berakhir pekan di area terbuka kayanya agak berisiko ya. Apalagi kebanyakan tempat bermain terbuka, sama sekali tidak menyediakan area teduh alias kalau kehujanan ya masalah lo :P So, kalau sudah kehabisan opsi dan anaknya butuh outing (terutama yang ga sekolah formal) biasanya kami bawa ke mal. Bicara soal area bermain di mal sih, lebih nyaman memang di hari kerja, ga rame gituh. Tapi kalau terlampau sepi, anak-anak juga suka cepat mati gayanya. Hehehe ...
Berikut area bermain favorit saya di mal. Mungkin berbeda dengan para orangtua lain. Biasa, saya suka pilih-pilih terutama terkait harga dan kepadatan yang bermain di tempat tersebut. Sengaja pilih yang berbayar, biar beda. Yang gratisan kan setiap hari juga bisa dinikmati di Kalibata City. Dan karena saya tinggal di Kalibata, kebanyakan berada di area Jakarta Selatan.
  1. Funworld di Grand Indonesia
    Sejak bulan puasa lalu, saya sudah kepingin banget tulis tentang tempat ini. Rekomen deh. Awalnya saya menemani suami berbuka puasa bersama rekan kerjanya di kantor lama. Tepatnya di Warung Podjok Grand Indonesia. Saya sudah pikir-pikir, anak-anak bakal main di mana ya. Maklum, ga bisa deh duduk tenang di resto dan makan-makan, selepas itu mereka pasti inginnya main. Seingat saya memang ada wahana Funworld, tapi saya rada grogi dengan harganya dan kualitas permainannya. Soalnya pernah ke tempat dedengkotnya Funworld di MOI kok malah saya merasa banyak kecewanya. Selain tidak variatif permainannya-walau banyak, banyak wahana yang tidak bisa digunakan anak-anak saya. Belum lagi area softplaynya terlarang bagi orangtua. Tempatnya sih tertutup, tapi saya malah parno meninggalkan anak-anak di situ.
    Nah sampailah kami di Warung Podjok yang rupanya memang bersebelahan dengan area bermain anak. Ada semacam area duduk-duduk anak-anak di antara Warung Podjok dan studio foto anak di sana, jadi yah freestyle deh, terserah mereka mau apa, yang penting ga ganggu orang.
    Rupanya area Funworld di sana memang tidak banyak, hanya menyisakan yang besar-besar saja. Maksudnya tidak ada wahana bermain ding dong yang bising itu. Jadi hampir semuanya belum pernah dicoba Malika dan Safir. Dan semua itu hanya terdiri dari lima wahana . Misal, ada kereta gantung, mini kayak, dan kereta.

    Nah, usai berbuka  puasa, Malika dan nge-tek tuh area softplay. Ya suds, saya siapin diri buat nemenin anak-anak. Setelah menggesek kartu Funworld seharga Rp65000,- per orang plus kaos kaki- saya selalu lupa bawa kaos kaki, di tempat kasir, saya pun mendaftar. Setelah melihat-lihat orang-orang yang antri, rupanya orangtua tidak perlu ikut masuk. Saya hanya perlu mendaftar kedua anak saya dan meninggalkan nomor HP jikalau saya bermaksud meninggalkan tempat tersebut. Posisinya pun terbuka dalam artian, dia diapit dua wahana, tapi saya bisa melihat dari depan di mana anak-anak saya berada. Jadi tidak ada spot tersembunyi. Anak-anak yang keluar masuk pun tidak bisa sembarangan. Ada dua penjaga yang menjaga di pintu masuk atau keluar. Anak-anak pun diberi name tag sendiri.
    Saya pikir, weleh kebetulan. Saya ga jadi duduk bosan di sana.
    Awalnya Safir bingung, minta ditemani Amynya. Maklum, kakaknya sudah ngacir duluan. Akhirnya saya pastikan terlebih dahulu apakah Malika ‘megang’ adiknya  atau ga. Setelah itu baru saya tinggal. Eh, rupanya saya jadi bingung mau ngapain hehehe ....
  2. Sandworld di Pejaten Village
    Mau main pasir di pantai tapi khawatir hujan? Ke Pejaten Village aja. Lokasi ini termasuk dekat dari tempat tinggal saya. Banyak orang tidak tahu keberadaan area main pasir ini. Wajarlah, tempatnya mojok di belakang dan biasanya orang-orang berhenti di area bermain softplaynya. Yang terpenting adalah tempat ini sepi. Softplaynya sebenarnya ga buruk, hanya saja kalau ramai itu kok kaya benauwd banget.
    Biasanya hanya ada satu atau paling banyak dua anak di area pasir. Malika dan Safir betah berlama-lama di sana walau awalnya suka agak geli gitu injak-injak pasir. Walau pasirnya tidak benar-benar solid sehingga tidak benar-benar bisa membuat istana pasir, tapi ga tahu tuh  anak-anak, ada saja yang dimainkan di situ.

    Bawa baju ganti ya, soalnya main pasir tapi ga pakai tidur-tiduran di pasir ga seru. Harga masuknya ... lupa saya. Ga sampai  rp30000 per orang/sepanjang hari.
  3. Softplay area di D’Amazin Carribean Kota Kasablanka
    Saya sebenarnya suka malas kalau ke mal besar, biasanya tempat mainnya mihil, seperti lolipop atau chipmunks. Saya sih kalau harga segitu mending ke Phinisi Pasaraya, lebih variatif area bermainnya. Dan ke Kota Kasablanka pun sebenarnya lebih karena penasaran saja ingin ikutan pergaulan (ceilee).
    Tidak seperti Lotte Shop Avenue, saya akhirnya ketemu spot bermain murah meriah buat anak-anak. Itu pun ga sengaja. Gara-gara kuciwa lihat daftar harga Lollipop, kami bawa anak-anak ke D’Amazin Carribean. Sebuah area bermain dingdong. Dingdongnya banyak juga. Yang bisa dimainkan anak-anak balita juga banyak. Eh tapi saya caught a spot, di sudut, rupanya ada area softplay. Spesifikasinya pas buat balita, tidak terlalu besar, tidak terlalu tinggi, dan tidak terlalu ramai. Dan di sebelah area softplay itu rupanya ada semacam bioskop 3d-baru tahu.

    Bayar Rp50000,- per anak sudah termasuk orangtua dan bisa masuk deh. Tapi pakai kaos kaki ya baik anak dan pendamping. Kalau ga bawa ya bayar lagi Rp6000,-.
    Isinya ada area terowongan dan panjatan hingga tiga tingkat, perosotan dari yang mudah hingga yang ulir, dan ada juga main mandi bola. Kondisinya buat saya sih cukup terawat dan bersih. Jadi sekarang saya ga mati gaya lagi kalau ke Kokas hahaha ....
  4. Phinisi Pasaraya Blok M
    Ah, this is my favorite. Okelah harganya mihil, Rp170000,- per anak, beda tipis sama lollipop. Tapiiii ... selain mereka juga punya area panjatan bin terowongan tinggi-tinggi dan naik kereta sepuasnya, carrousel sepuasnya, mereka juga punya area lain. Ada bioskop yang rutin jadwalnya, ada pentas teater, ada kelas menari, melukis, membatik, bagi mereka yang sudah di atas 5 tahun, ada area batita yang luwas sehingga bisa  leluasa kasih makan anak atau sekadar ngobrol sama teman-teman kalau datang ke sana berkelompok—biasanya untuk breaktime  saya bawa anak-anak ke sana, lalu ada wall climbing, dan ada pojok kreativitas seperti melukis layang-layang, kreasi kertas lipat, dan mewarnai. Pokoknya ke sana dari pagi sampai sore pun ga merasa rugi. Kalau kehabisan makanan, ada kafetarianya juga kok. Toilet anak-anaknya juga ramah anak. Love it! Oh iya, jangan lupa, kaos kaki.

  5. Dino Park di Kalibata
    Dan kalaupun hujan sudah turun sejak malam hingga pagi lalu lanjut ke siang, agak malas ya mau ke mana-mana yang jauh. Nah, saya kembalilah ke andalan tempat tinggal saya. Dino Park. Sebenarnya ada dua Dino Park yang letaknya bersebelahan, satu di Kalibata City Square, dan yang lain di Plaza Kalibata. Nah, kalau ini murah meriah sajalah, Rp25000,- per orang dan harga hari biasa. Yah perawatannya ga kelas satu siy. Bola-bola di mandi bola sudah pada penyok dan kotor. Jaring-jaringnya sudah ada yang putus. Pencahayaannya kayanya kurang. Tapi so far masih aman. Lumayanlah dari pada bosan ga ke mana-mana saat akhir pekan. Maklum, emang belum pada sekolah, jadi ingatnya kalau akhir pekan bisa jalan-jalan hehehe. ....
    Yak, segitulah info dari saya. Mungkin ada yang jadi favorit anak-anak Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar